Selasa, 26 Maret 2013

Balik Nama BPKB Sepeda Motor

Ini kisah nyata tentang pengalaman kebingungan gue saat pergi ke Samsat dengan tujuan balik nama BPKB sepeda motor Honda C70 punya gue. Pada hari itu pukul 11 dan cuaca sedang begitu panasnya, gue berangkat dengan honda C70 kesayangan gue ke Samsat Klaten, karena motor emang harus dibawa katanya. Setelah sampai di Samsat ternyata pas jam 12 dan waktunya istirahat, apes banget deh emg... terpaksa gue nunggu sampai istirahat selesai sambil duduk bermuram durja dan pasang muka galau. Dan setelah waktu istirahat selesai gue langsung meluncur ke tempat fotokopian di Samsat itu. Disana gue tanya caranya balik nama gimana dan habis berapa, maka dijawablah sama petugas fotokopi itu "400ribuan lebih mas kalo lewat sini, nanti bisa langsung selesai", Waduuuh mahal banget bro, dalam hati gue berkomentar. Gue akhirnya menolak dan hanya fotokopi STNK beserta KTP doank. Kemudian gue bingung mondar-mandir nggak karuan, akhirnya gue tanya aja deh sama pak polisi yang kebetulan nylonong didepan gue, "Pak cara balik nama BPKB gimana ya?" dan dengan penjelasan yang panjang lebar dari pak polisi yang mampu gue fahami ternyata untuk balik nama harus cabut arsip dulu. Nah setelah itu gue bingung lagi gimana caranya nyabut arsip ini, apakah pake tang, apa dijambak, atau digigit? hahahaaa becanda bro.. Akhirnya untuk menjawab kebingungan itu gue tanya sama seseorang, dan apesnya ternyata orang itu calo, gue dikasih tau kalo nyabut arsip itu nanti bayarnya 75rb karena harus pake kuitansi jual-beli dll. Orang itu bilang "kalo lewat saya nanti saya buatkan dan langsung selesai", punya firasat buruk gue sama orang itu, langsung aja gue tinggalin. Akhirnya dengan semua berkas yang gue pegang (STNK, KTP, BPKB) gue serahin aja di petugas bagian cabut arsip dilantai 2 loket paling kanan, dan ternyata ada yang kurang, yaitu kuitansi jual-beli. Nah masalahnya kan gue dulu beli motor gag pake kuitansi, bingung lagi gue. Kemudian gue tanya aja sama petugasnya "kalo gag ada kuitansi gimana pak?", dan akhirnya jawabannya adalah: "bikin saja di mbak2 yang pake jilbab yang didepan itu mas setelah itu kesini lagi". Kesana-kemari gue cari mbak2nya yang pake jilbab tukang bikin kuitansi itu. Sekian banyaknya mbak2 yang pake jilbab dan gue bingung yang mana orangnya, terpaksa gue keluarin strategi jitu gue, pasang muka bingung dan penuh tanya sambil mondar-mandir gag jelas, Dan beberapa saat kemudian akhirnya ada salah satu mbak2nya yang tanya "mau bikin kuitansi mas?", Nah strategi gue berhasil bro... Dengan muka yang berubah sumringah gue samperin mbak2 itu dan dibikinin juga kuitansi jual beli dengan tanda tangan palsu, dan biayanya 8rb. Setelah komplit berkas2 gue akhirnya bisa cabut arsip juga, dengan dimintai biaya sebesar 25rb, "untung aja gue gag ketipu sama calo yang katanya bayarnya 75rb, buseeet untungnya 50rb bro cm cabut arsip doank.. dan kemudian kata petugasnya gue harus melanjutkan berkas-berkas itu ke Samsat prambanan untuk mengurus pembayaran pajak, STNK, dan Plat Nomor baru. Sambil menghela nafas sejenak gue liat jam di dinding dan ternyata udah jam 2, Samsat Prambanan udah pasti tutup, dan gue juga udah capek, lelah, letih, dan lesu. Terpaksa perjuangan harus dilanjutkan keesokan harinya. Gue pulang dengan semua berkas hasil cabut arsip.

Hari telah berganti dan pagi2 buta gue meluncur ke Samsat Prambanan, tepat jam 7.30 gue sampai di TKP dan ternyata Samsat masih tutup, gue harus nunggu sampai jam 8 baru buka. Begitu dibuka gue langsung fotokopi persyaratannya yang harus dilampirkan (fotokopi kuitansi jual-beli dan fotokopi KTP), begitu selesai semua berkas gue masukkin ke bagian Cek Fisik, disana gue disuruh gesek nomor rangka dan nomor mesin, gue gag perlu gesek sendiri bro., udah ada petugasnya, dan biayanya cm 4 ribu. Setelah selesai cek fisik harus bayar lagi 30rb sama pak petugasnya. Habis itu gue disuruh serahin berkas di bagian SPOPD dan harus bayar lagi ke petugasnya 5rb. Setelah pengurusan berkas selesai gue langsung ke bagian pengajuan balik nama, gue letakkan semua berkas ditempat antrian. Setelah sekitar 30menit diproses kemudian dipanggillah nama gue, dan ditanya nomor hape lalu disuruh bayar lg 10rb sama petugasnya, dan nunggu panggilan lagi untuk pembayaran dikasir. Setelah beberapa saat nama gue akhirnya disebut, gue beranjak dari tempat tunggu menuju ke bagian kasir, dan ternyata harus membayar sebesar 153rb rupiah, lumayan murah lah, soalnya cuma motor jadul, setelah gue bayar dikasihlah gue tanda terima SPPKB dan KTP asli gue. Setelah itu gue harus nunggu lagi untuk ngambil STNK. Tidak lama gue nunggu akhirnya dapet juga gue STNK dengan nama kebesaran gue dan plat nomor yang baru. Dan setelah itu sebenernya kata petugasnya gue harus ngurus BPKB lagi di samsat klaten, tapi kata petugasnya ngurusnya kapan2 bisa dan tidak harus sekarang. Akhirnya gue berfikir, dari pada bingung2 kayak kemaren lagi mending gue pulang aja... #Bersambung

Senin, 25 Maret 2013

Cara membuat Sepeda Fixie Super Murah


Sepeda fixie sekarang ini udah populer banget dikalangan anak muda jaman sekarang, sepeda dengan tampilan warna trendi dan fixed gear yang bisa dipake buat trik ini emg keren abis... namun terkadang keinginan untuk memiliki sepeda fixie itu harus terganjal oleh mimimnya dana karena harganya emg super mahal, biasanya diatas 1,5juta bro...

Nah.., berikut gue kasih tau cara ngrakit sendiri fixie super murah..

1. beli kerangka + forox sepeda bekas (federal, jengki, sepeda onta, atau yang lebih bagus lagi sepeda balap)biasanya harganya cuma 50rb

2. kerangka di costumize di tukang las, dibentuk sedemikian rupa biar roda belakang bisa mepet kedepan dan kerangka bisa sekeren fixie asli. biayanya kira2 60 rb.

3. biar kerangka bekas tadi terlihat keren dan mewah, dicat aja pake pilox yang harganya lebih murah, 1 pilox cuma 15rb. setelah kerangka udah keren dan siap pake, selanjutnya tinggal nglengkapin onderdil lainnya deh.

4. biar lebih hemat ya onderdilnya pake yang bekas aja. cari di pasar loak, dibengkel sepeda atau ditoko sepeda bekas. pasti banyak deh...

5. dimulai dari beli stang, sedel + penyangga, dan velg balap. tapi jangan lupa liat dulu kondisi barangnya bagus apa tidak, walaupun bekas tetap harus yang berkualitas donk.

6. setelah itu tinggal beli onderdil yang emg harus baru, soalnya klo gak baru onderdil2 ini sering rusak, antara lain : rantai, ban fixie luar dalem, dan crank.

7. klo udah lengkap semua tinggal pasang deh.. jadilah fixie sederhana tapi tetep gaya dan gak kalah keren....

8. siapin uang, kalo ditotal biayanya cm sekitar 500rb-an..

Selamat bereksperimen deh, dijamin puas bikin karya sendiri...

Minggu, 24 Maret 2013

Manusia Setengah Salmon


Setiap orang akan mengalami yang namanya perpindahan dalam hidupnya. Baik disadari atau pun tidak, setiap orang akan mengalami sebuah proses yang namanya ‘pindah’ dalam perjalanan hidupnya.

Manusia Setengah Salmon adalah buku ke enam dari penulis novel komedi nomor satu di negeri ini, yaitu Raditya Dika. Di dalam buku terbarunya ini Raditya Dika menyuguhkan 18 bab yang menceritakan makna sebuah kata ‘pindah’. Pindah rumah, pindah pekerjaan, pindah status dan bahkan pindah hati.

Dengan gaya bahasa yang kocak,Raditya Dika mengajak para pembaca untuk mengintip berbagai macam perpindahan dalam hidup ini yang mampu membuat pembaca tertawa sekaligus merenungi perpindahan yang telah terjadi tanpa disadari.

“Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan lainnya. kita hidup di antaranya.” (hal. 254)

Selain bercerita tentang esensi kata ‘pindah’ di kehidupan yang dijalani, di dalam Manusia Setengah Salmon, Raditya Dika juga menyelipkan pesan tentang kasih sayang ibu yang tidak pernah luntur di dalam bab Kasih Ibu Sepanjang Belanda. Di dalam bab ini, Raditya Dika baru menyadari perhatian dan cinta yang diberikan oleh ibunya (yang menurut Raditya Dika cukup mengganggu dan over protective).

Namun walau begitu Raditya Dika tetap menyelipkan humor dalam buku ini,seperti contoh dalam bab Pesan Moral Dari Sepiring Makanan, Bakar Saja Keteknya dan Jomblonology akan benar-benar mengocok perut para pembaca. Selain tulisannya yang “berbau” bijak dan humor,Raditya Dika juga menyuguhkan tulisan beraliran galau. Seperti contoh dalam tulisannya Sepotong Hati di Dalam Kardus Coklat, Penggalauan, Mencari Rumah Sempurna, Manusia Setengah Salmon benar-benar membuat para pembaca tenggelam dalam kegalauan hati yang sempurna.

Kelebihan dari novel ini adalah gaya bahasa yang mudah dimengerti dan kata-katanya yang tidak ambigu sehingga memudahkan para pembaca dalam memahami maksud dari novel tersebut. Novel Manusia Setengah Salmon juga mampu mengocok perut pembaca dengan gaya komedi khas Raditya Dika, namun juga mampu menimbulkan efek galau saat membaca.

Marmut Merah Jambu

Marmut Merah Jambu adalah buku Raditya Dika yang ke lima, setelah Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Babi Ngesot, dan Radikus Makankakus. Berbeda dengan buku-buku Raditya Dika yang lain, Di Marmut Merah Jambu ini, tidak banyak hal yang membuat kita tertawa. Rata-rata isinya tentang cinta. Lagi-lagi kak Radit berhasil memberi banyak inspirasi kepada pembacanya. Di semua bukunya, dia berhasil membuat para pembaca tersihir untuk masuk kedalam cerita nya.

Banyak pesan moral yang terkandung dalam buku Marmut Merah Jambu. Kita harus membiasakan untuk mensyukuri nikmatnya hidup, apa yang telah diberikan oleh Tuhan. Marmut Merah Jambu terasa begitu realistis bagi pembacanya, karena ditulis berdasarkan pengalaman kak Radit sendiri.

Di awal bab buku ini, Kak Raditya menulis tentang 'Orang yang Jatuh Cinta Diam-diam'. Pengalaman teman SMA nya yang bernama Aldi yang jatuh cinta kepada cewek kelas sebelah yang bernama Widya. Aldi sangat hapal gerak-gerik Widya, hal-hal yang disukai Widya, tapi Aldi sadar, dia gak mungkin bisa jadiin Widya sebagai pacarnya. Begitulah orang yang jatuh cinta secara diam-diam, selalu mengagumi diam-diam, mencintai diam-diam, dan tersakiti secara diam-diam juga.

Bab yang menarik lainnya adalah pertemuan kak Raditya Dika dengan Ina Mangunkusumo. Kak Radit menceritakan dirinya sebagai murid biasa di sekolahnya jatuh cinta kepada cewek terpopuler disekolahnya. Mulai dari ngajak Ina nonton bareng, konyolnya Radit salah pake parfum, dia pake parfum ibunya yang baunya nyengat banget. Sampai akhirnya, cintanya pupus karena Ina balikan sama mantannya Anto.

Jangan menganggap dirimu tidak berharga, atau bahkan sampah. Karena, diluar sana ada orang yang menanti-nantikan bisa bertemu denganmu dan melihat senyumanmu. Itulah moral yang terkandung dalam bab Dabel Trabel di buku Marmut Merah Jambu, yang menceritakan kak Radit sendiri yang diteror orang gak jelas berhari-hari. Ternyata orang itu cinta mati sama kak Radit, sampai-sampai rela melakukan apa saja buat kak Radit. Setiap pagi, kak Radit ditelpon sama orang yang ngaku-ngaku bernama Nina, terus gak lama kemudian muncul suara yang ngaku-ngaku bernama Nini. Beberapa hari kemudian, kak Radit kedatangan tamu di teras rumahnya, ternyata mereka kembar. Gak lama setelah itu, dua orang itu gak lagi nelpon-nelpon kak Radit, dan ada kabar, ternyata Nini dihamili oleh supir angkot karena supir tersebut mirip sama muka kak Radit.
Selain bab-bab diatas, masih banyak banget bab yang gak kalah menarik. Seperti, bab cinta di atas sepotong chatting yang menceritakan bagaimana gagalnya seorang Raditya Dika dalam hal cinta.